NUNUKAN- Lubang Besar tiba-tiba muncul di kolong rumah warga pada Kamis (3/7) dini hari, menyebabkan tanah ambles dan membuat satu keluarga panik. Sebuah kejadian mengerikan terjadi di RT 1, Desa Bulan-Bulan, Kecamatan Mansalong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Pemilik rumah, Nono, menceritakan bahwa saat kejadian, ia beserta istri dan anaknya yang masih berusia tiga bulan sedang tertidur pulas. Tiba-tiba, sang istri terbangun karena mendengar suara dentuman keras dari bawah rumah.
“Suaranya seperti ada sesuatu yang runtuh. Saat saya bangun dan menyorotkan senter ke arah dapur, tanah di bawah rumah sudah ambles. Ada lubang besar, dan tiang-tiang rumah saya menggantung tanpa penyangga,” kata Nono dengan suara gemetar.
Keluarga Terpaksa Mengungsi di Tengah Malam
Melihat kondisi rumah yang semakin tidak stabil, Nono dan keluarganya langsung mengambil tindakan cepat. Mereka segera membawa barang-barang penting dan mengungsi ke rumah mertua, sebelum akhirnya meminta perlindungan di kantor desa setempat.
“Jam tiga pagi kami sudah keluar semua. Saya bawa anak saya yang masih bayi. Kami tidak berani tinggal di rumah karena khawatir roboh,” jelasnya.
Nono menduga, penyebab tanah ambles ini berkaitan dengan kondisi tanah di sekitarnya yang dulunya merupakan aliran anak sungai kecil. Lokasi tersebut kemudian ditimbun untuk keperluan pembangunan permukiman. Namun, aliran air yang terhambat diduga menjadi pemicu terjadinya penggerusan tanah di bawah rumahnya.
“Dulu di sini ada anak sungai. Setelah ditimbun untuk pengerasan jalan, airnya tidak tahu mengalir ke mana. Sekarang malah keluar dari bawah rumah saya,” ujarnya.
Rumah Hampir Roboh, Warga Sekitar Khawatir
Akibat kejadian ini, rumah Nono kini dalam kondisi miring dan nyaris roboh. Keluarga tersebut terpaksa tinggal sementara di kantor desa karena tidak memiliki tempat lain untuk berlindung.

“Saya hanya buruh kasar, tidak punya biaya untuk membangun rumah baru. Sekarang kami mengungsi di kantor desa sambil menunggu bantuan,” kata Nono dengan nada pasrah.
Tidak hanya rumah Nono yang terancam. Beberapa rumah lain di sekitar lokasi, termasuk sebuah posyandu, juga dikhawatirkan mengalami hal serupa. Warga setempat meminta pemerintah segera mengambil tindakan sebelum kejadian serupa terulang.
BPBD Turun Tangan, Bantuan Logistik Disediakan
Merespons kejadian ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan telah turun ke lokasi untuk meninjau kerusakan. Muhammad Basir, Kabid Informasi BPBD Nunukan, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan bantuan logistik untuk keluarga korban.
“Kami sudah turun ke lapangan untuk memeriksa kondisi tanah longsor tersebut. Saat ini, bantuan sembako sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Basir.
Namun, terkait relokasi atau perbaikan rumah, Basir menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Nunukan. BPBD akan berkoordinasi lebih lanjut untuk memastikan penanganan yang tepat.
“Untuk relokasi atau perbaikan rumah, itu ranahnya Kesra. Namun, kami akan segera berkoordinasi agar langkah penanganan bisa segera dilakukan,” tegasnya.
Harapan Bantuan dari Pemerintah
Nono berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk keluarganya, mengingat rumah yang nyaris roboh tersebut merupakan satu-satunya tempat tinggal yang ia miliki.
“Saya hanya berharap ada bantuan dari pemerintah. Rumah ini satu-satunya peninggalan untuk keluarga saya,” harapnya.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga dan pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan kondisi tanah dan drainase di kawasan permukiman. Jika tidak ditangani dengan serius, bukan tidak mungkin bencana serupa akan terulang di masa depan.