Jembatan Penghubung ke MI Darul Furqan Nunukan Runtuh, Aktivitas Belajar Terhenti
Nunukan – Aktivitas belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Furqan, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terhenti total. Jembatan penghubung utama menuju sekolah tersebut runtuh akibat derasnya arus sungai, Kamis (6/11/2025).
baca juga : DSP3A Nunukan Ingatkan Orang Tua Awasi Penggunaan Gawai Anak, Marak Kasus Video Disalahgunakan
Peristiwa ini membuat sekitar 50 siswa tidak dapat bersekolah. Selain itu, akses 23 kepala keluarga di sekitar lokasi juga terputus, menghambat aktivitas ekonomi warga seperti berbelanja dan mengangkut hasil kebun.
Jembatan Runtuh Akibat Abrasi
Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, menjelaskan bahwa jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses jalan bagi warga dan siswa MI Darul Furqan. Menurutnya, jembatan ambruk karena abrasi di sekitar pondasi yang dipicu oleh derasnya arus sungai.
“Arus sungai cukup deras dan menyebabkan pengikisan di sisi jembatan. Lama-kelamaan tumpuannya melemah dan akhirnya jembatan rubuh. Saat ini tidak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki,” ujar Aris Nur, Jumat (7/11/2025).

Ia menambahkan, arus sungai yang meningkat beberapa hari terakhir mempercepat proses abrasi di bawah struktur jembatan hingga akhirnya menyebabkan pondasi kehilangan tumpuan. Dampaknya, jembatan roboh ke aliran sungai dan menutup jalur utama menuju sekolah serta permukiman warga.
Warga dan Pamtas Bangun Jembatan Darurat
Akibat kejadian tersebut, warga bersama Petugas Pamtas Bukit Keramat langsung melakukan pembersihan material jembatan yang runtuh. Mereka juga menyiapkan bahan untuk membangun jembatan darurat agar kendaraan roda dua dan pejalan kaki dapat kembali melintas.
“Saat ini kami menunggu alat berat untuk membantu pembuatan jembatan darurat. Harapannya, akses bisa segera terbuka agar anak-anak dapat kembali bersekolah,” jelas Aris.
Pemerintah Daerah Siapkan Langkah Cepat
Kecamatan Sebatik Tengah telah melaporkan peristiwa ini kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Sekretaris Daerah. Selain itu, pihak kecamatan juga telah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan untuk menyiapkan bantuan logistik dan penanganan lanjutan.
“Sebagai solusi jangka pendek, kami berencana membangun jembatan darurat secara gotong royong dengan melibatkan warga dan aparat Pamtas,” ujar Aris.
baca juga : Pemkab Nunukan Keluarkan SE Larangan ASN Pakai Fasilitas Kantor untuk Kepentingan Pribadi
Meski kejadian ini menyebabkan gangguan aktivitas warga, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Pemerintah daerah berharap jembatan pengganti bisa segera dibangun agar kegiatan pendidikan di MI Darul Furqan dan aktivitas masyarakat sekitar dapat kembali normal.















