Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Pelajar Di Nunukan Didorong Melek Layanan Keuangan Formal

Pelajar di Nunukan Didorong Melek Layanan Keuangan Formal

NUNUKAN- Pelajar Di Nunukan Didorong Melek Keuangan Formal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) 2025, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terus mendorong perluasan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Upaya ini merupakan bagian dari strategi memperkuat fondasi perekonomian lokal, terutama di daerah pelosok yang masih memiliki keterbatasan akses perbankan.

Salah satu fokus utama program ini adalah meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar. Melalui inisiatif “Kejar Satu Rekening Satu Pelajar” (KEJAR SAPU)”, pemerintah berupaya menanamkan kebiasaan menabung sejak dini sekaligus memastikan setiap siswa memiliki rekening bank.

Literasi Keuangan Penting bagi Pelajar?

Di era digital, pemahaman tentang produk keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, dan investasi menjadi keterampilan dasar yang harus dimiliki sejak muda. Sayangnya, di daerah seperti Nunukan, masih banyak pelajar yang belum terbiasa dengan layanan perbankan.

Rohadiansyah, Kepala Bagian Perekonomian Setkab Nunukan, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk:

Pelajar Di Nunukan Didorong Melek Layanan Keuangan Formal
Pelajar Di Nunukan Didorong Melek Layanan Keuangan Formal

Baca Juga: Meningkatkan Kelistrikan di Nunukan, BNPP Koordinasi

  1. Membiasakan budaya menabung sejak dini.

  2. Mempermudah transaksi keuangan pelajar, seperti penerimaan bantuan sosial (Bansos) atau beasiswa.

  3. Mempersiapkan generasi muda yang melek finansial, sehingga dapat lebih mandiri di masa depan.

“Kami bersama pihak perbankan akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Akses keuangan tidak hanya untuk orang dewasa, tapi harus dimulai dari pelajar,” tegas Rohadiansyah.

Strategi TPKAD untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan di Nunukan

TPKAD Nunukan tidak hanya fokus pada pelajar, tetapi juga pada penguatan UMKM dan koperasi. Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan meliputi:

1. Sosialisasi dan Edukasi Keuangan ke Sekolah-Sekolah

  • Kerjasama dengan bank-bank lokal untuk membuka rekening pelajar.

  • Penyuluhan tentang manajemen keuangan sederhana dan bahaya pinjaman ilegal.

  • Pengenalan layanan digital banking agar pelajar familiar dengan transaksi non-tunai.

2. Perluasan Layanan Perbankan ke Daerah Terpencil

  • Pembukaan kantor cabang atau layanan mobile banking di wilayah pelosok.

  • Pemanfaatan agen bank (Laku Pandai) untuk mempermudah akses masyarakat.

3. Penguatan UMKM melalui Literasi Keuangan

  • Pelatihan pembukuan sederhana dan akses kredit usaha.

  • Pendampingan dalam pengajuan pinjaman modal ke bank.

  • Integrasi data UMKM untuk memudahkan pembiayaan.

Dampak Positif bagi Perekonomian Nunukan

Dengan meningkatnya inklusi keuangan, beberapa manfaat yang diharapkan adalah:
Pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.
Pengurangan ketergantungan pada pinjaman informal (rentenir).
Transaksi yang lebih transparan dan terdata, mengurangi potensi penipuan.
Meningkatnya daya saing pelajar dan warga dalam mengelola keuangan.

Meski program ini memiliki dampak positif, masih ada beberapa kendala seperti:

  • Keterbatasan infrastruktur internet di daerah terpencil.

  • Tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah terhadap bank.

  • Perlu pendampingan berkelanjutan agar program tidak sekadar seremonial.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *